Jakarta, Berbeda dengan di Asia, praktik khitan atau
biasa disebut dengan sunat memang belum banyak dilakukan di
negara-negara Barat. Namun belakangan praktik ini tengah digalakkan
disana karena manfaatnya yang luar biasa dalam mencegah infeksi penyakit
seksual menular seperti herpes, kutil kelamin hingga HIV/AIDS. Bahkan
dikatakan prosedur ini menyebabkan risiko HIV atau penyakit menular
seksual lainnya bisa berkurang hingga 50 persen.
Kendati begitu
tak banyak pakar yang tahu bagaimana mekanisme yang mendasari prosedur
sunat dan manfaatnya dalam mencegah infeksi HIV/AIDS.
Sebuah
studi baru dari AS pun mengungkap bahwa prosedur pengambilan kulup penis
ini memberikan perlindungan dari HIV dan virus-virus lainnya karena
bakteri tak dapat berkembang biak di bawah kulup. Dengan kata lain
peneliti menemukan bahwa prosedur ini dapat mengubah lingkungan tempat
tinggal mikroorganisme yang ada di penis.
Untuk studi ini,
peneliti Dr. Lance Price dan rekan-rekannya dari George Washington
University, AS menggunakan sampel dari uji coba sunat massal di Uganda.
Peneliti
membandingkan sampel dari para partisipan sebelum disunat dan sampel
satu tahun kemudian. Dari situ diketahui bahwa satu tahun setelah
disunat, jumlah total bakteri yang ada di kulup penis partisipan pun
menurun secara signifikan dan prevalensi bakteri anaerob (organisme yang
tak dapat hidup tanpa oksigen) menjadi berkurang.
Kondisi ini
dilihat peneliti sebagai hal yang baik karena menurut Dr. Price,
sebagian spesies bakteri yang jumlahnya berkurang diketahui menyebabkan
inflamasi atau peradangan.
"Perubahan ini begitu dramatis. Dilihat dari perspektif ekologis, hal ini luar biasa," kata Dr. Price seperti dilansir Daily Mail, Kamis (18/4/2013).
"Anda
menghilangkan kulupnya dan jumlah oksigen yang ada di penis menjadi
meningkat sekaligus menurunkan kelembabannya. Itu sama artinya dengan
mengubah ekosistem yang ada di penis sehingga penis tidak menjadi sarang
virus," tambahnya.
Namun peneliti mengaku masih memerlukan studi
lanjutan untuk memastikan mekanisme yang mendasari manfaat disunat
terhadap penurunan risiko HIV/AIDS. Jika peneliti berhasil melakukannya,
tidak menutup kemungkinan jika peneliti akan mendorong setiap pria agar
disunat.
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal American Society for Microbiology.
Sumber: Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar